Masdan mbak yang terhormat, pendapat Anda itu sama sekali tidak dibutuhkan. Mengapa begitu percaya diri kalau kalian berhak berujar semacam itu. Saya hanya ingin cewek dengan model rambut pendek dilepaskan dari mitos atau stigma ramashook. Memaknai pangkasan rambut yang tidak sesuai “norma mayoritas” ini sebenarnya cukup sederhana.
Seluruhargumennya mempunyai arti yang sama. Tapi tidak seperti setTimeout fungsinya akan berjalan tidak sekali, tapi akan berjalan secara teratur dengan interval waktu yang diberikan. Untuk menghentikan pemanggilan selanjutnya, kita harus memanggil clearInterval(timerId). Contoh berikut akan memperlihatkan pesan setiap 2 detik.
Menurutpendapatnya, ukuran pendek di sini yaitu selesai dibaca dalam sekali duduk, yang mana kira-kira kurang dari satu jam. 7. Jacob Sumardjo dan Saini K.M (1995:30) dalam (Suyanto,2012:46) Menilai pada ukuran yang pendek ini lebih didasarkan dalam keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya.
ManajemenWaktu – Untuk memenuhi setiap rencana atau tugas, keputusan untuk manajemen waktu sangat dibutuhkan, dari beberapa menit, hingga beberapa tahun. Maka dari itu, hal khusus dalam sebuah perencanaan adalah manajemen waktu. Waktu adalah salah satu sumber daya yang tidak bisa direproduksi dan tidak dapat diambil alih.
Dongengpendek dari Denmark berjudul bangau tua yang licik, berisi pesan moral penting didalam cerita kisah binatang ini Usianya telah menggerogoti kekuatan dan kegesitan nya, padahal Talaga dimana tempat ia tinggal banyak sekali ikannya yang berwarna-warni. dongeng pendek: Aku akan membawamu seekor seekor pada waktu pada satu waktu
Sutradaradari film itu ialah Yosep Anggi Noen, Seorang yang juga memulai karirnya lewat film-film pendek ini juga sama halnya dengan beberapa sutradara lain. Ia sudah terkenal terlebih dahulu lewat film-film pendeknya. Seperti pada film Hujan Tak Lagi Datang (2007) yang berhasil diputar di International Film Festival Rotterdam, Belanda.
Rencanakapasitas biasanya dibuat selama kurun waktu beberapa tahun sebagaimana perlengkapan dan fasilitas yang baru di desain, dibangun dan di tutup rencana agregat adalah hasil dari tim perencanaan, penjualan dan kegiatan operasional yang mengambil keputusan dengan mengacu pada penggunaan fasilitas persediaan orang,dan kontraktor dari
iT6HF2m. Kalau melihat perdebatan di dunia blogger tentang mana yang lebih baik antara artikel panjang dan artikel pendek, rasanya seperti melihat pertarungan abadi. Abadi karena “pertarungan” tersebut seperti tidak berkesudahan. Tidak ada hentinya. Kedua kubu sepertinya enggan untuk melepas begitu saja kesempatan untuk merendahkan pihak yang kontra. Mereka mengeluarkan berbagai tulisan yang menunjukkan kehebatan jalan yang mereka pilih, sekaligus menjatuhkan jalan yang dipilih pihak lain. Seru. Seperti pertarungan dua salesman pabrik kecap. Keduanya akan selalu mengatakan kecapnya no 1. Memang tidak ada kecap yang mengaku sebagai nomor 2, semuanya no 1. Jadi Mana Yang Lebih Baik Artikel Panjang atau Artikel Pendek? Saya akan mengambil dua analogi untuk membantu memperjelas tentang fungsi dan peran kedua kategori artikel ini. Yang satu tentang penjual/salesman kecap dan jeruk vs duren untuk menggambarkan tentang pergulatan di dua kubu blogger ini. Cobalah kita bayangkan sedikit. Analogi salesman kecap 1. Untuk mengetahui apakah sebuah kecap benar-benar menduduki posisi nomor 1, maka mereka harus melakukan survey secara keseluruhan. Jadi akan bisa diketahui berapa pangsa mereka dan pangsa pesaingnya. Apakah pabrik kecap melakukan survey skala besar-besaran untuk mengetahuinya? Tidak sama sekali. Tidak ada pabrik kecap yang mampu melakukan survey dalam skala besar seperti itu. 2. Dalam hal kecap, rasa adalah intinya. Sementara rasa adalah sesuatu yang sifatnya relatif, setiap orang akan memiliki selera sendiri. Ada yang suka kecap yang manis sekali, ada yang suka yang agak asin dan lain sebagainya. Mengatakan kecap buatan pabriknya sendiri, dimana seorang penjual kecap bertanggunjawab untuk menjualnya, sebagai yang paling enak adalah absurd. Walau seseorang berhak mengatakan penilaiannya, tidak berarti penilaiannya berlaku umum. Nilai yang diberikannya terbatas pada diri sendiri. Satu orang saja. Sekarang coba kita bandingkan dengan kubu artikel panjang dan artikel pendek. 1. Seorang blogger tidak akan pernah bisa melakukan survey untuk mengetahui bagaimana hasil dari sebuah artikel panjang atau artikel pendek. Mayoritas blogger tidak akan melakukan riset sejauh itu. Biasanya mereka hanya bergantung pada data statistik dari blog atau beberapa blog yang mereka kelola. Lalu akan dibandingkan pengunjung mana yang lebih banyak, artikel yang lebih dari seribu atau dua ribu kata , atau yang 300 kata. Hasilnya dipakai untuk membuat artikel baru dan analisa. 2. Masyarakat pembaca beragam. Ada yang waktunya terbatas sehingga menyukai artikel yang pendek. Ada juga yang waktu luangnya banyak sehingga mereka menyukai sesuatu yang sangat rinci dan panjang. Mereka akan memilih sesuai yang mereka mau. Kalau sukanya artikel pendek mereka akan enggan membaca artikel panjang, begitu juga sebaliknya. Yang mana yang lebih banyak dan dominan hanya bisa dilakukan melalui berbagai survey. Sesuatu yang tidak akan dilakukan seorang blogger. Keduanya, klaim salesman kecap dan klaim blogger tentang artikel panjang atau pendek, mirip sekali bukan? Dari sini saja terlihat bahwa klaim bahwa artikel panjang lebih baik adalah sebuah klaim pribadi berdasarkan data sendiri dan analisa pribadi pula. Posisinya tidak berbeda dengan klaim artikel pendek lebih bagus. Sama saja. Tidak ada data dan fakta yang menunjukkan yang mana yang lebih baik secara umum. Keduanya sangat mirip klaim para penjual kecap yang selalu mengatakan kecapnya no 1. Data yang dihasilkan secara pribadi. Analisa dilakukan oleh pribadi pula yang berkepentingan membuat blognya laris. Kesimpulan akhir juga dilakukan sendiri. Analogi jeruk vs duren Perdebatan dan berbagai argumen soal artikel panjang vs artikel pendek seharusnya tidak perlu diperpanjang. Kedua jenis artikel berdasarkan panjangnya itu harus dipandang sebagai dua buah hal yang berlainan dan tidak perlu diperbandingkan. Analoginya, keduanya seperti jeruk dan duren. Jeruk memiliki pasar sendiri dan dikenal sebagai buah berharga murah yang umum digunakan sebagai pencuci mulut. Begitu juga duren, yang dikenal sebagai makanan pada saat tertentu dan istimewa karena harganya lumayan mahal. Keduanya memiliki pangsa pasar sendiri-sendiri yang terpisah, walau keduanya adalah sama, buah-buahan. Cobalah bayangkan, peran jeruk sebagai makanan penutup digantikan oleh duren. Bagaimana kira-kira hasilnya? Yang ada bukan rasa segar, manis dan ringan dan membantu menghilangkan lemak di mulut, tetapi rasa manis yang mengenyangkan dan menambah kadar kolesterol. Oleh karena itu, mengatakan jeruk lebih baik dari duren atau sebaliknya adalah sebuah tindakan yang sulit diterima. Kecuali Anda menaruh sesuatu yang membuatnya menjadi sangat spesifik, seperti “jeruk lebih baik dari duren sebagai hidangan penutup sehabis makan-makanan berlemak”. Begitu juga membandingkan artikel panjang dan pendek untuk menentukan mana yang lebih baik, sama absurd-nya. Kecuali Anda membahas sesuatu yang sangat sempit. Sebagai contoh,”artikel pendek lebih cocok dipergunakan di situs berita dibandingkan artikel panjang”. Dengan menggambarkan dalam dua analogi tersebut maka bisa ditemukan jawaban bagi pertanyaan di atas. Jawaban dari pertanyaan “Mana yang lebih baik artikel panjang atau artikel pendek?” adalah TIDAK ADA yang lebih baik dan TIDAK ADA yang lebih buruk. Tidak ada, karena keduanya tidak seharusnya diperbandingkan. Keduanya berada pada segmen pasar yang berbeda yang tidak seharusnya diperbandingkan. Bak jeruk dan duren. Mana Yang Harus Dipilih Artikel Panjang atau Artikel Pendek? Nah, kalau pertanyaannya diubah menjadi seperti ini “Mana Yang Harus Dipilih, Artikel Panjang atau Artikel Pendek?”, maka komentarnya berubah. Kalimat pertanyaan ini mencerminkan bahwa siapapun yang menanyakan sedang kesulitan untuk memilih di antara keduanya. Ia sedang membandingkan, mencari yang mana yang terbaik, bagi dirinya sendiri. Bukan diperbandingkan untuk mencari kelebihan dan siapa lebih unggul, tetapi mencari kecocokkan dengan kebutuhannya. Sebuah pertanyaan dengan tujuan yang berbeda. Sebenarnya pertanyaan ini pun hanya bisa dijawab oleh yang bertanya sendiri. Blogger sesenior apapun tidak akan bisa memberikan solusinya. Ini sebuah keputusan yang harus dibuat sang calon penulis artikel sendiri, bukan orang lain. Seperti saya, terus terang saya merasa hal tersebut berada di luar jangkauan. Sulit untuk saya bisa memberikan advis yang tepat untuk jawaban tersebut. Yang saya bisa lakukan hanya memberikan saran yang mungkin bisa memberikan sebuah petunjuk. Sesuatu yang mungkin bisa membantu sang calon penulis untuk menemukan yang “terbaik” atau “paling cocok” bagi dirinya. Saran saya , untuk mereka yang sedang bingung memilih “artikel panjang” atau “artikel pendek” adalah dengan memperhatikan dan menemukan jawaban untuk beberapa hal berikut 1 Tujuan Ngeblog atau Menulis Artikel Segala sesuatu pasti ada tujuannya. Dari situlah segala sesuatu bermula. Oleh karena itu, memilih artikel jenis mana yang cocok harus ditelaah lagi dari tujuan awal menulis artikel. Apakah hanya untuk sekedar iseng? Apakah karena seseorang membayar? Apakah untuk mendapatkan ketenaran? Apakah ingin mendapatkan penghasilan ? Dan, masih banyak lagi tujuan yang bisa disebutkan. Nah, dari situ bisa terlihat banyak hal. Contohnya, bila tulisan yang Anda ingin buat hanya sekedar pelimpahan perasaan alias curhat saja, saya sarankan abaikan’ teori soal panjang atau pendek. Untuk apa mempedulikan yang mana yang lebih baik, toh yang ditulis hanya bertujuan untuk mengeluarkan isi hati saja. Lakukan saja yang Anda mau, sampai hati Anda merasa puas. Lega. Gembira. Just do it. Tulisan mau dibuat sebanyak kata atau sekedar 300 kata bukanlah sebuah problem selama Anda puas dengan itu. Tetapi, Bila Anda dibayar untuk membuat artikel sepanjang 2000 kata oleh seseorang, batas sudah ditetapkan. Jadi harus dipenuhi kalau ingin mendapatkan bayaran. Bisa juga terjadi. Anda ingin mendapatkan ketenaran, uang, dan juga penggemar, maka yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan dan menelaah beberapa poin lanjutannya. Saya tuliskan di bawah ini. 2 Segmen Pasar Pembaca Sebuah artikel dibuat untuk dibaca. Kalau curhatan atau diary, maka Anda tidak peduli terhadap pembaca. Normal, karena yang menjadi tujuan adalah sekedar mengeluarkan isi hati. Ada yang baca syukur, tidak ada juga “no problem“. Tujuan Anda tercapai setelah kata terakhir tertulis. Tetapi, kalau Anda ingin uang atau ketenaran, maka artikel tersebut harus ada yang baca. Tidak akan tercapai tujuan seperti ini kalau tulisan yang dibuat hanya sekedar bergentayangan di internet, kesepian sendiri. Untuk itu Anda harus paling tidak mengetahui segmen pasar yang dituju. Caranya tidak perlu rumit dan berbelit. Lihat saja kebiasaan orang-orang di sekitar. Jangan salah! Berbagai teori menulis yang bertebaran di dunia maya dibuat berdasarkan hasil pengamatan terhadap kehidupan keseharian. Mereka tidak berbeda dengan Anda pada saat memulai. Hanya, pengalaman yang membuat mereka menjadi ahli dan memiliki skill seperti itu. Jadi, amati dan amati. Anda akan menemukan bahwa kebanyakan pekerja, terutama komuter seperti saya sangat menyukai artikel yang pendek, tetapi informatif. Artikel berita yang pendek sangat digemari. Di sisi lain, ketika menjelang hari libur, banyak orang membaca berbagai artikel tentang tempat wisata yang agak panjang yang bisa memberikan gambaran detil. Seorang ibu rumah tangga biasanya butuh bacaan untuk mengisi waktu selama menunggu anak di sekolah. Seorang yang butuh penjelasan cara membetulkan televiai, tidak bermasalah dengan panjang, pendeknya sebuah tulisan, yang penting ada penjelasan terstruktur. Yang mana segmen pasar pembaca yang Anda pilih akan menjadi salah satu faktor yang menentukan apakah harus menulis artikel panjang atau menggunakan strategi artikel pendek. 3 Karakter Anda Ok. Kalau sudah mengetahui segmen atau target pasar yang dikehendaki, lalu coba perhatikan diri Anda sendiri. Bingung? Coba bayangkan, kalau pembacanya diketahui sangat menyukai artikel yang rinci dan panjang, tetapi Anda bukan orang yang gemar menulis dengan cara terperinci. Bagaimana hasilnya? Tidak akan kena sasaran. Begitu juga jika yang terjadi sebaliknya. Anda tidak akan bisa memaksa pembaca menyesuaikan diri dengan Anda. Para pembaca memiliki opsi luar biasa banyaknya dan bisa mencari yang sesuai dengan keinginan mereka. Jadi, mau tidak mau, kalau memang target tidak bisa diubah, maka Anda yang harus berubah. Anda harua menjadi sesuai apa yang dikehendaki pembaca. Apakah ini akan menyenangkan? Sama sekali tidak. Bila mencoba merubah diri sendiri, maka akan terasa sekali ketidaknyamanan saat kita membuat artikel. Tersendat. Terpaksa dan akhirnya tertekan. Sesuatu yang ujungnya akan membuat Anda kehilangan motivasi untuk terus menulis. Itulah mengapa Anda harus juga mengenali diri sendiri sebelum menentukan harus menulis artikel panjang atau artikel pendek. Anda harus menemukan titik kompromi atau keseimbangan dari kedua hal itu. Mudah dikatakan, tetapi sulit untuk dilakukan. Butuh waktu untuk akhirnya menemukan titik temunya. Bersiaplah untuk itu. 4 Jenis Artikel Berita atau review/ulasan. Travel note atau tutorial. Humor atau serius. Fiksi atau non fiksi. Deskriptif atau Naratif. Jenis artikel yang dipilih juga mempengaruhi seberapa panjang sebuah artikel harus ditulis. Sebuah artikel humor, akan kehilangan momennya kalau terlalu panjang. Pembaca cenderung menyukai tulisan yang singkat tapi lucu dan membuat tertawa, bila tulisan yang Anda mau berbentuk tulisan humor. Kalau tulisannya berbentuk tutorial, artikel pendek tidak bisa memuaskan keingintahuan. Mereka menginginkan lebih dan lebih. Tulisan yang mengajarkan sesuatu sebaiknya dibut sangat rinci, agar informasi yang disampaikan sebanyak dan selengkap mungkin. Tidak jarang, tulisan yang pendek akan memberi kesan, penulis tidak menguasai bidang yang ditulisnya. Tetapi, tidak berarti tulisan harus dipenuhi dengan basa basi. Bila yang Anda hendak tulis berupa berita, lakukan dengan singkat, jelas, padat. Pembaca tidak akan sabar menunggu pembukaan yang panjang. Langsung ke pokok masalah. Jadi, jenis artikel yang mana yang Anda ingin tulis? 5 Platform dan media untuk menulis Blog gratisan atau blog berbayar. Mesin tik, komputer, atau smartphone. Website statis atau dinamis. Kesemua ini juga turut menentukan jenis artikel apa yang sesuai dengan seorang penulis. Tidak percaya? Mana lebih nyaman menulis di sebuah smartphone atau komputer? Komputer tentunya. Layar yang lebih lebar akan membuat mata terasa lebih nyaman dibandingkan layar monitor sebuah smartphone. Tetapi, sebuah smartphone lebih enak dipakai dibandingkan mesin tik yang terbagus sekalipun. Semakin nyaman kita menulis, terutama terkait dengan mata, maka tulisan panjang sekalipun bukanlah sebuah masalah. Bayangkan mengetik di smartphone untuk sebuah artikel panjang, tentunya akan menyulitkan mengingat keterbatasan yang ada. Lebih rumit dan susah lagi dengan menggunakan mesin tik manual. Repot pastinya. Kita coba lagi bandingkan antara blog gratisan dan berbayar atau self hosted. Dengan blog gratisan, seorang blog tidak perlu berpikir tentang bandwidth, mengutak atik template terlalu banyak, perhatian kita bisa terfokus hanya pada menulis. Bandingkan kalau kita memakai blog berbayar, dimana semakin panjang artikel maka semakin besar bandwidth yang terpakai semakin besar biaya yang keluar. Okelah, kalau bandwidth unlimited, tidak terbatas, tetapi kapasitas penyimpanan tetap ada batasnya. Semakin panjang artikel semakin besar ruang yang diperlukan untuk menyimpannya. Walau sering tidak disadari dan dianggap remeh bahkan tidak ada, kenyataannya platform dan media tempat kita menulis, memberi pengaruh pada jenis tulisan yang kita buat. Unsur biaya dan kemudahan yang tersedia akan memberikan efek, seberapapun kecilnya. 6 Ketersediaan Waktu Apakah Anda seorang penulis full time atau part time? Jikalau full time adalah jawaban Anda, maka waktu yang tersedia jelas banyak, 24 jam sehari. Tinggal Anda mengatur waktu untuk melakukan aktifitas rutin rumah tangga dan menulis. Bagaimana dengan seorang penulis part time? Waktunya terbatas. Dua puluh empat jam harus dibagi untuk bekerja mencari nafkah, mengurus keluarga, dan menulis. Belum ditambah berbagai hal lainnya yang sifatnya insidentil. Seringkali waktu yang tersisa hanya 1-3 jam saja dalam sehari. Itupun masih harus dibagi lagi, bila Anda blogger dengan self hosted atau blog berbayar, mengurus masalah teknis. Waktu yang tersedia untuk menulis menjadi sangat sedikit. Padahal, kalau harus menulis artikel panjang , jelas waktu 1-3 jam tidaklah cukup. Seorang blogger atau penulis pun harus melakukan riset, berpikir mencari ide, dan kemudian menulis. Semakin panjang tulisannya, semakin besar data yang dibutuhkan, dan semakin banyak waktu yang diperlukan. 7 Pengalaman atau jam terbang Jelas sangat menentukan. Kalau Anda sedang membaca artikel ini, kemungkinan besar Anda baru saja memulai langkah untuk menjadi penulis. Kalau Anda sudah berpengalaman, Andalah yang membuat tulisan ini dan bukan membacanya. Semakin tinggi jam terbang alias pengalaman seorang penulis, atau blogger, keterampilannya semakin terasah. Menulis bisa dikatakan menjadi bagian dari kehidupannya. Oleh karena itu biasanya penulis atau blogger yang sudah berpengalaman lebih kreatif dalam mengembangkan sebuah ide dan tulisan. Mereka bisa mengembangkan sebuah ide menjadi panjang atau pendek disesuaikan dengan yang mereka mau. Skill mereka sudah lebih terlatih. Penulis atau blogger yang sudah cukup kenyang makan asam garam tidak akan lagi terlalu sulit menemukan kata-kata sinonim. Tidak lagi memusingkan gaya menulis karena mereka sudah memilikinya. Bandingkan dengan seorang pemula. Mereka masih akan meraba-raba untuk mencari gaya menulis yang pas untuk diri mereka. Mencari data dan sumber ide juga belum tahu tempatnya. Membuat sebuah kata tidak berulang dalam banyak kalimat juga rasanya sulit sekali. Langkah yang bagus untuk seorang yang baru memulai adalah artikel pendek. Artikel panjang hanya akan menimbulkan kesulitan dan tekanan tersendiri pada saat memulai. Untuk membuat artikel panjang terasa mengalir bukanlah hal yang mudah. Bahkan saya, yang sudah dua tahun menjadi blogger pun, masih menemui banyak kesulitan untuk membuat artikel terasa mengalir. Temukan Jalan Anda Sendiri! Itulah beberapa hal yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri untuk memilih apakah artikel panjang atau artikel pendek yang cocok bagi Anda. Jangan tanyakan pada orang lain karena itu tidak akan menyelesaikan masalah Anda. Diri sendirilah yang bisa menentukan jawaban pertanyaan ini. Yang lainnya hanya bisa memberikan masukan. Rumit ya? Sebenarnya tidak. Setelah Anda membaca semua uraian di atas, saya punya satu saran saja. Hanya satu! Tidak dua atau tiga! Mau dengar? ABAIKAN! Ya. ABAIKAN semua yang sudah Anda baca. Mulailah menulis. Buatlah artikel pertama Anda. Jangan pedulikan apapun dan segala teori yang sudah Anda pernah baca dari sumber manapun. Panjang atau pendek bukan sebuah masalah. Tuangkan ide yang ada di kepala sampai Anda merasa semua ide tersebut sudah menjadi deretan huruf di layar monitor atau kertas. Setelah itu buat artikel berikutnya. Berikutnya dan berikutnya. Mengapa saya sarankan ini? Karena dengan membaca banyak teori, maka semakin bingung lah Anda. Terlalu banyak pertanyaan yang justru bermunculan seiring semakin banyak teori yang dibaca. Semakin banyak yang dibaca, semakin bingung kita memilah mana yang cocok dengan diri kita. Apakah artikel panjang, atau artikel pendek? Jadi, lakukan langkah berikutnya. Temukan jawabannya sendiri. Menulis adalah sebuah proses yang panjang. Anda hanya bisa menemukan yang terbaik bagi diri sendiri dengan cara melakukannya sendiri. Merasakan jalan berat seorang penulis atau blogger. Anda akan melakukan kesalahan, terima itu dan perbaiki. Terus dan terus karena ini adalah sebuah proses tak henti. Sampai suatu waktu Anda bisa mengatakan “Inilah gaya menulis yang saya kehendaki!” Setelah hampir dua tahun , saya akhirnya menemukan gaya menulis yang saya mau. Artikel Panjang atau Artikel Pendek? Anda salah! Kalau Anda berpikir karena tulisan ini sangat panjang, lebih dari 2000 kata, Anda berpendapat saya cocok dengan artikel panjang, berarti Anda salah. Saya memutuskan untuk menjadi fleksibel. Kalau memang diperlukan artikel panjang, maka saya akan membuatnya. Begitu juga kalau sebuah ide dirasa cukup dengan artikel pendek, jadilah artikel pendek. Keduanya memiliki kekuatan dan kekurangan masing-masing. Setelah cukup lama menjadi blogger, saya semakin bisa memahami kedua jenis artikel ini. Ujungnya saya pun mencoba memanfaatkan sisi kekuatan mereka untuk dua tujuan yang berbeda. Apa saja kekuatan artikel panjang dan artikel pendek? Saya akan tuliskan di artikel terpisah. Kali ini cukup sekian saja. Semoga ada manfaat yang bisa Anda ambil.
For a short while, I was happy… because of treatments would help, but only for a short while. Orang-orang juga menerjemahkan For a brief moment, and for the first time, I felt patient may need to stay in a hospital for a short you should be able to make deposits in a short sekali-kali mengajukanJangan pernah menyetorkan uang pada makelar yang telah berbisnis didalam waktu yang typically applied only for brief periods and then cleaned the lowest dose of naproxen for the shortest time to control your time& cost.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk SAAT Waktu yang pendek MOMEN Waktu yang pendek DALAM 1 di, di dalam; 2 ketika, pada, saat, tatkala, waktu; 3 selama KAIL, KAIL-KAIL ...n kain pakaian yang dipakai sehari-hari atau pd waktu mandi; - batis sj tenunan linen yang halus hasil karya Baptiste Cambray dari Prancis pd abad... SANGKALA Ketika; waktu CEBOL Tinggi badan yang pendek sekali KALA Ketika MASA Waktu, ketika ADAKALA Sekali waktu TATKALA Ketika itu LAHAP Bernafsu sekali ketika makan SINGKAT Pendek tentang umur, waktu, dsb ONCE Sekali Inggris MUSIM Waktu tertentu ketika buah-buahan banyak menghasilkan SEKOLAH Waktu atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran KALI 1 darab; 2 kala, ketika, saat, waktu; NOVA Bintang meledak, cemerlang dalam waktu yang relatif pendek ZAMAN Jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu DOSIS Takaran obat untuk sekali pakai dalam jangka waktu tertentu SELAGI Ketika, mumpung, saat, selama, semasa, semasih, sementara, senyampang, waktu SPORADIS Kadang-kadang, kadang-kala, sekali waktu, sesekali, sewaktu-waktu, suka-suka, tempo-tempo, terkadang CEMPA Jenis padi yang tidak berbulu atau berbulu pendek sekali KADANG, KADANG-KADANG Adakalanya, kadang kala, sekali-sekali, sekali waktu, sering-sering, sesekali, sporadis, terkadang PERKALIAN Multiplikasi, perbanyakan, pergandaan; ~ waktu ada kalanya, sekali-kali, sekali tempo; SELANGKAS Sekali musim berbuah; ~ betik berbuah, pb waktu yang singkat
Gaya dan potongan rambut pendek bagi sebagian wanita disukai karena terasa lebih ringan dan nyaman saat beraktivitas. Apalagi tren rambut pendek terkini menampilkan potongan rambut keren seperti pixie cut, blunt cut, maupun simple bob. Gaya rambut pendek yang fresh tentunya juga cocok untuk wanita dengan jenis rambut lurus maupun keriting. Selain untuk berganti gaya, memotong rambut ternyata juga penting dilakukan secara rutin. Bagian ujung rambut kemungkinan mengalami kerusakan sehingga perlu dipotong. Jika kamu menyukai rambut panjang, trimming bagian ujung rambut sekitar 2-3 cm agar tetap terlihat panjang. Beberapa tanda-tanda berikut ini merupakan alasan mengapa kamu harus potong rambut, meskipun hanya beberapa inci saja. Tanda Kamu Harus Potong Rambut 1. Rambut mulai bercabang Rambut bercabang menyebabkan bagian ujung rambut terpisah. Ini menyebabkan rambut rapuh dan mudah patah. Karena hal inilah, dianjurkan agar rambut bercabang segera dipotong untuk mencegah percabangan makin parah. Kamu cukup memotong helai rambut 2-3 cm di atas cabang agar rambut terlihat lebih sehat. Memotong ujung yang bercabang juga tidak membuat rambut lebih cepat panjang. Fungsi hair trim hanya sebatas memperbaiki rambut lebih sehat, yakni mencegah rambut bercabang semakin parah. 2. Rambut kusut dan menyatu Kumpulan rambut kusut yang tidak segera diurai akan membentuk simpul rambut yang susah hilang. Kumpulan rambut kusut yang menyatu ini bukan hanya menyakitkan saat disisir, melainkan juga rentan memicu kerapuhan dan kerontokan lebih banyak. Jika tak ingin repot, potong di bagian yang tersimpul dan gunakan selalu hair oil agar rambut lebih mudah diatur. 3. Rambut tidak tumbuh Salah satu tanda rambut kurang sehat adalah rambutmu terlihat sama dari waktu ke waktu. Dikarenakan tak tumbuh, kamu bisa menggunakan berbagai cara seperti, deep conditioning dengan Dove Hair Growth Ritual Conditioner, memakai heat protector sebelum melakukan styling dengan alat catok, dan merawat rambut dengan hair mask atau vitamin rambut Dove Intensive Repair Daily Vitamins. Jika cara-cara ini belum berhasil, kamu bisa sedikit memotong ujung rambut untuk memicu pertumbuhan. 4. Rambut mudah patah Apakah kamu menyadari bagian tengah rambut mudah sekali patah saat disisir atau ditarik? Jika ya, inilah waktu yang tepat untuk memotong rambut kamu. 5. Rambut bertekstur kasar Jika kamu meraba rambutmu dan terdapat tekstur bersisik atau kasar, kamu perlu memotong bagian tersebut karena itu termasuk bagian rambut yang rusak. 6. Rambut tipis Jika rambutmu tidak bervolume dan terlihat kempes, inilah tanda bahwa kamu perlu potong rambut. Pilih gaya rambut pendek yang bisa memberi kesan penuh. Misalnya, gaya rambut bob atau blunt cut. 7. Rambut terlihat kusam Tekstur rambut yang kasar, rusak, kering, dan kusam juga menandakan rambutmu sedang dalam kondisi tak sehat. Atasi segera dengan memotong rambut yang rusak, lalu lakukan perawatan untuk memperbaiki helai rambut lainnya. Kapan Sebaiknya Potong Rambut? Salah satu cara mendapatkan rambut yang indah dan sehat adalah dengan memastikan agar minyak alami mampu melapisi setiap helaian. Salah satu cara agar nutrisi dan minyak mencapai ke seluruh rambut, akan lebih mudah untuk rambut lurus dan bergelombang. Pada jenis rambut ikal, minyak alami kurang mampu terdistribusi secara merata. Akibatnya rambut terlihat kusam dan kering. Cara mudah mengatasi hal ini adalah dengan memotong rambut pendek. Jika kamu memiliki rambut bercabang, sebaiknya kamu melakukan hair trim secara rutin setiap 8-12 minggu. Biasanya rambut bercabang muncul sekitar 3-4 bulan. Pastikan kamu memotong rambut secara teratur sebelum rambut bercabang muncul kembali. Secara sederhana cara ini cukup efektif untuk membuat rambut yang tumbuh tetap sehat. Berapa Lama Rambut Tumbuh Panjang? Setiap orang memiliki rambut dengan kebutuhan berbeda-beda, salah satunya adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan rambut untuk tumbuh panjang. Pertumbuhan panjang rambut sendiri dipengaruhi beberapa faktor mulai dari usia, jenis rambut, kondisi kesehatan secara umum, dan kondisi kesehatan lain. Selain itu, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki jumlah total folikel mencapai 5 juta di tubuh. Bagian kepala memiliki folikel. Semakin bertambah usia, sebagian folikel mulai berhenti menumbuhkan rambut. Pada saat ini penipisan rambut terjadi akibat rambut yang rontok tidak kembali tumbuh. Di samping faktor usia, makanan bergizi, obat-obatan, dan gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap kesehatan secara umum. Ada kemungkinan faktor ini turut berperan dalam pertumbuhan rambut. Seberapa Sering Kamu Harus Potong Rambut? Rambut secara alami perlu dirapikan di bagian ujungnya. Ini terutama bagi kamu yang mengalami tanda-tanda rambut rusak dan rapuh. Rambut yang bercabang bisa kembali muncul setiap 3 bulan. Kamu bisa menghindari munculnya cabang di rambut dan kerusakan permanen akibat terpisahnya jalinan batang rambut. Pastikan kamu menjadwalkan potong rambut secara rutin setiap 2-3 bulan sekali. Hal ini membantu membuat rambut terlihat lebih sehat dan terhindar dari rontok karena patah. 7 Manfaat Potong Rambut 1. Menjadikan Penampilan Lebih Fresh Potongan rambut pendek terutama dengan gaya rambut hits, tentu bermanfaat untuk penampilan. Kamu bisa terlihat lebih fresh dan bahkan awet muda dengan gaya rambut pendek yang tepat. 2. Mengatasi Kerusakan pada Rambut Potong rambut setidaknya sekali dalam 2 bulan membantu mengurangi percabangan dan meminimalisir kerusakan rambut dari rambut rapuh berkepanjangan, serta memastikan ujung rambut mendapatkan kilau alami dari minyak setelah dipotong. Bagian ujung rambut pun tak kering lagi. 3. Rambut Lebih Mudah Diatur Efek yang langsung didapat setelah potong rambut adalah rambut lebih mudah diatur. Bahkan rambut yang kaku dan mengembang seperti singa bisa diatasi dengan instan dengan memotong rambut menjadi pendek. 4. Memberi Efek Rambut Lebih Tebal dan Sehat Potongan rambut pendek bisa membantu rambut tipis terlihat lebih bervolume. Kesan mengembang muncul, karena rambut menjadi lebih ringan saat pendek. Selain itu, rambut pendek terlihat lebih sehat karena setiap helainya lebih bercahaya. 5. Mencegah Rambut Ikal Ruwet dan Kusut Bagi kamu yang memiliki tekstur rambut ikal, kemungkinan kamu sering bermasalah dengan ikal yang saling bertautan satu sama lain. Jika tidak diatasi, rambut menjadi ruwet dan kusut. Kamu bisa mengatasi ruwet tersebut dengan memotongnya. Rambut pun kembali terurai dan mudah disisir. 6. Tak Perlu Menyisir Rambut yang Pendek Terkadang gaya rambut pendek wanita seperti pixie cut, bisa membuat hidupmu lebih praktis dan nyaman. Bayangkan, rambut tak perlu disisir, keramas pun menjadi lebih singkat. 7. Mencegah Rambut Rapuh Cegah rambut semakin rapuh dengan memotong secara rutin. Jika rambutmu rentan rusak, kamu cukup memilih gaya rambut pendek setiap hari. Cara Memotong Rambut yang Bermasalah 1. Hanya Memotong Helaian yang Rusak Saat memutuskan untuk memotong rambut yang rusak, kamu bisa memakai cara tradisional ini. Meski prosesnya lama hasilnya lebih tepat sasaran. Kamu perlu memotong terlalu banyak. Cukup bagian helai rambut yang terlihat bermasalah saja. Caranya, bagi rambut ke beberapa bagian. Periksa setiap bagian dan potong hanya yang bercabang atau kusut. Jika kesulitan melihat rambutmu sendiri, kamu bisa meminta tolong orang lain melakukan hair trim. Pastikan kamu memakai gunting khusus potong rambut yang tajam agar hasil potongannya rapi. 2. Kepang atau Kuncir Rambut sebagai Acuan Memotong Rambut Pisahkan rambut menjadi beberapa bagian, kemudian ikat atau kepang sampai panjang yang diinginkan. Gunting tepat di atas ikatan rambut menggunakan gunting rambut yang tajam. Cara ini lebih praktis meski kamu harus sabar saat memotong agar hasilnya rata. Pastikan kamu menguncir atau mengepang dengan ukuran kecil untuk memudahkan saat memotong. Tips Mencegah Rambut Rapuh Tips ini penting untuk kamu yang sering bermasalah dengan rambut yang mudah patah-patah, bercabang, maupun rontok akibat rapuh. Apa saja? 1. Potong rambut secara teratur Potong rambut secara teratur. Rambut bisa mengalami kerusakan setiap kali kamu melakukan styling, memakai hair dryer, menyisir, atau terpapar bahan kimia. Setidaknya potong rambutmu setiap 2-3 bulan sekali. 2. Hindari pemakaian styling tools Menata rambut dengan alat catok lurus dan hair dryer, bisa menyebabkan kelembapan rambut berkurang. Munculnya rambut bercabang, kering, dan patah sering dipicu karena styling berlebihan dengan alat-alat bersuhu tinggi. Sebisa mungkin hindari penggunaan styling tools agar rambut tidak rusak. 3. Hindari Keramas Setiap Hari Keramas memang penting, tetapi sebaiknya hindari melakukannya setiap hari. Setidaknya cuci rambut 3 kali dalam seminggu dengan Dove Nourishing Oil Care Shampoo yang melembapkan. Ini agar minyak alami tidak hilang. 3. Keringkan Rambut dengan Lembut Keringkan rambut dengan handuk microfiber atau kain katun. Hindari menggosok rambut terlalu keras saat rambut basah. Hal ini bisa menyebabkan rambut rapuh dan rontok. 4. Gunakan Leave-in Conditioner Leave-in conditioner membantu mengatur rambut lebih mudah. Menghilangkan kusut, dan rambut lebih sehat. Pastikan kamu memakainya setelah mandi untuk hasil optimal. 5. Gunakan Sisir Bergigi Jarang Menyisir dengan sisir rapat atau sikat rambut bisa menyebabkan kerontokan akibat gesekan yang lebih banyak, apalagi jika rambutmu mudah kusut. Tentunya akan semakin banyak yang tertarik dari akarnya. Dianjurkan untuk memakai sisir bergigi jarang untuk untuk mencegah rambut rapuh dan rontok. 6. Gunakan Pelindung Rambut Hijab, Topi, Syal Saat keluar rumah, paparan sinar matahari, cuaca, dan polusi menyebabkan rambut berubah kusam, rapuh, bercabang, dan berubah warna kemerahan. Pastikan kamu memakai pelindung rambut seperti hijab, syal, atau topi saat keluar rumah. 7. Gunakan Produk yang Mengandung PEC PEC atau Polyelectrolyte Complex merupakan bahan yang membantu memperbaiki rambut bercabang. Bahan ini bisa diaplikasikan pada rambut agar mengunci kelembapan dari dalam. Gunakan kondisioner yang mengandung PEC jika kamu ingin mengakhiri masalah rambut bercabang. 8. Kuncir Rambut dengan Ikat Rambut Berbahan Lembut Mengikat rambut dengan karet elastis yang kencang bisa membuat rambut semakin rapuh. Selalu pilih material yang lembut seperti silk scrunchie. Selain merusak rambut, mengikat terlalu kencang atau terlalu lama menggelung rambut juga dapat berisiko menyebabkan sakit kepala. Karena itu, usahakan mengikat atau menggelung rambut dengan longgar dan biasakan rambut tergerai. 9. Konsumsi Menu Makanan Sehat dan Banyak Minum Air Putih Selalu perhatikan apa yang kamu konsumsi sehari-hari untuk memastikan kamu memperoleh zat-zat penting yang diperlukan rambut agar tumbuh panjang dan sehat. Berbagai zat yang dibutuhkan untuk kesehatan rambut adalah makanan berprotein, kaya vitamin, dan mineral. Begitu pun konsumsi air 2 liter lebih dalam sehari agar tubuh termasuk rambut tidak dehidrasi. Agar rambut panjangmu kuat dan tidak mudah rontok, lakukan perawatan dengan rangkaian Dove Total Hair Fall Treatment Shampoo. Formula Nutrilock aktifnya menyerap ke tiap helai rambut untuk membantu meminimalisir rambut patah, serta menjadikannya kuat dan indah. Lengkapi perawatan rambutmu dengan Dove 1 Minute Super Conditioner-Intensive Hair Fall Treatment. Produk kondisioner ini akan membantumu meminimalkan kerontokkan*. Kondisioner Dove 1 Minute Super juga menutrisi rambut dari kapsul serum. Menjadikan rambut kuat, tak mudah patah, dan terhindar dari kerontokan dalam waktu singkat. Cara pakainya mudah saja. Setelah keramas, usapkan kondisioner pada rambut mulai dari tengah hingga ujung rambut. Ratakan dengan jari ke seluruh rambut. Kemudian, diamkan selama 1 menit. Terakhir, bilas dengan air hingga bersih. Mudahnya mendapatkan rambut kuat serta bebas rapuh dan rontok dengan rangkaian produk terbaik Dove. *rontok karena patah.
Ini adalah jawaban untuk teka-teki itu apakah kamu tahu jawabannya ? tts terkait Saat Ketika Waktu Terakhir salah satu judul lagu yang dipopulerkan oleh st 12 Waktu yang pendek sekali Saat Waktu yang pendek Saat 1 detik, era, jam jangka kala, kali, kesempatan, ketika, masa, momen, musim, selagi, selama, sementara, tatkala, tempo, tenggang, waktu, zaman 2 p begitu, demi, tatkala TTS yang serupa Sib batu 2 ki nasib buruk malang 1 untung yang malang nasib buruk 2 mujur atau malang sabut 1 nasib sab 1 = pintaan permintaan sungguhpun ada - patik kpd tuanku semua pintaannya sekalipun makbul 2 = peminta nasib untung malang buruk -, buruk na Kpd tuanku semua pintaannya sekalipun makbul 2 = peminta nasib untung malang buruk -, buruk nasibnya singkat - nya, lekas sampai ajalnya t ~ orang tuanya ~ ketika meramal waktu baik atau buruk yang didasarkan atas perhitungan bilangan waktu ketika empat, ketika lima, dsb, misal untuk Ke kampung untuk ~ orang tuanya ~ ketika meramal waktu baik atau buruk yang didasarkan atas perhitungan bilangan waktu ketika empat, ketika lima, Bodoh, buta, cupet, dungu, kerdil, kurang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran ki, sektarian, sempit, sin 1 cekak, cupul, kurang, senteng 2 ki kerdil, kurang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran, picik, sektarian 1 dogmatis, doktriner, fanatik, kaku eksklusif, parokial 2 cupet, kurang pikir, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran, pici Parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran ki, sektarian, sempit, singkat akal ki, sontok akal ki, suntuk, terbatas Ang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran, picik, sektarian, sempit, singkat akal, sontok akal, suntuk, terba Parokial 2 cupet, kurang pikir, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran, picik, singkat akal, sontok akal, suntuk kerdil, semp Pendek ingatan, pendek kira-kira, pendek pikiran, picik, sektarian, sempit, singkat akal, sontok akal, suntuk, terbatas, tolol - kata pendek madah, Parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira kira, pendek pikiran , sektarian, sempit, singkat akal , sontok akal , suntuk, terbatas Ang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira kira, pendek pikiran, picik, sektarian, sempit, singkat akal, sontok akal, suntuk, terba Bodoh, buta, cupet, dungu, kerdil, kurang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira kira, pendek pikiran , sektarian, sempit, sin Cekak, cupul, kurang, senteng ki kerdil, kurang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira kira, pendek pikiran, picik, sektarian 1 cekak, cupul, kurang, senteng 2 ki kerdil, kurang pikir, parokial, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira kira, pendek pikiran, picik, sektarian 1 dogmatis, doktriner, fanatik, kaku eksklusif, parokial 2 cupet, kurang pikir, pendek akal, pendek ingatan, pendek kira kira, pendek pikiran, pici 1 masa yang lamanya dua belas bulan; 2 bilangan yang menyatakan tarikh; 3 masa dua belas bulan yang ke majalah tempo - ii nomor 6; 4 masa dua belas Masa yang lamanya dua belas bulan bilangan yang menyatakan tarikh masa dua belas bulan yang ke majalah tempo ii nomor masa dua belas teka-teki silang lainnya 1 membuat terang menjadikan jelas menguraikan dsb supaya jelas memberi penjelasan guru itu ~ peredaran darah dalam tubuh kpd muridnya ia ingin ~ Angka romawi untuk 2106 Ganteng ganteng Ikan yang hidup di air laut, hidup di wilayah terumbu karang subtropis lutjanus synagris Mata apa yang bisa naklukin banteng Bingung pusing kacau Gusti bendara raden ayu Kak
waktu yang pendek sekali